PageRank Checker

Laman

Quote

Quote

Dilarang mengcopy isi dari semua blog ini atau menyalahgunakan isi dari blog ini. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Labels List

Quote

Search

Total Tayangan Halaman

Random Post

Recent Posts

BlogRoll

Protected by Copyscape Online Plagiarism Detection
Program Affiliate Indowebmaker

Mengapa Harus Membunuh

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Disadari atau tidak, kita akan memaki mengumpat atau bahkan menghakimi sang " Terdakwa " dengan membabi buta tanpa kita mau tau apa penyebabnya, kenapa, mengapa, ?? Padahal hal itu tidak mungkin tidak juga bisa menimpa diri kita saat jiwa kita labil, saat pelampiasan diri ini sudah menyempit dan akal sehat kita sudah hilang. Ketika Aku melihat acara di tv banyak banget pelaku pembunuhan adalah anak di usia remaja tak tersa bibir ini berucap " Oalah le le..cetek men pikiranmu...", Terlepas dari hal itu sebetulnya ada beberapa hal juga bisa membunuh diri kita,bukan dengan pisau, kampak wiro sableng, atau dengan Pedang Sakti Naga Geni punya PendekarAncis.Taukah para sahabat Bila Pikiran bisa membunuh kita. Kalimat itu tidak sembarangan, sebab apa yang ada di pikiran kita sangat menentukan apa yang akan kita lakukkan. Maka dalam berpikir pun kita tidak bisa seenaknya saja. Ada tujuh jenis pikiran yang berbahaya bagi kehidupan kita. Apa saja itu?

1. Stres
Apa pun yang kita lakukan, usahakan jangan membuatmu stes. Riset membuktikan bahwa stres berkepanjangan bisa mematikan. Stres meningkatkan risiko penyakit jantung, virus flu, sindroma metabolisme, dan kenaikan tekanan darah. Jangan salah, hal yang membahagiakan pun kadang membuat stres juga. Ilmuwan Inggris menemukan bahwa orang yang mendapat promosi kerja mengalami peningkatan stres sebanyak 10% dan lebih sering ke dokter.

2. Murung
Kemurungan membuat orang tidak saja kurang bisa bergaul, tapi juga mengalami penurunan kondisi fisik. Studi terhadap 180 pasien penderita penyumbatan arteri, terbukti pasien yang penyendiri berisiko meninggal dua kali lipat dari pasien yang ceria. Studi yang dipublikasikan di jurnal Archives of Surgery ini mengatakan bahwa jenis kepribadian kita berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh dan sistem respon.

3. Gelisah
Kegugupan atau kegelisahan cenderung memicu kelemahan, dan berkorelasi dengan penyakit Alzheimer, bahkan kegilaan. Teori ini didapat dari studi yang dilakukan pada lebih dari 500 orang usia lanjut yang hidup sendirian selama lima tahun. Mereka yang berjiwa extrovert risikonya 50% lebih rendah terserang dementia dibanding mereka yang kerap gugup dan gelisah.

4. Kekurangan kontrol diri
Sering terlambat menepati janji? Susah mengontrol diri? Susah menyusun benda-benda milik sendiri? Waspada saja, sebab kebiasaan buruk ini mencermikan kondisi kesehatan. Studi yang dilakukan Howard S. Friedman, ilmuwan dari University of California, membuktikan hahwa mereka yang bergaya hidup disiplin, teratur, bisa hidup dua hingga empat tahun lebih panjang dari mereka yang tidak. Dan biasanya mereka yang tak bisa mengontrol diri adalah orang yang stres atau kecanduan minuman alkohol.

5. Resah
Orang yang sering merasa resah, sering khawatir dan depresi, meninggal lebih cepat dari rata-rata irang kebanyakan. Penelitian pada 1800 lelaki berusia di atas 30 tahun, membuktikan bahwa orang penderita neurotik adalah perokok. Menurut Daniel Mrocze kdari Purdue University, para penderita keresahan ini berpikir bahwa rokok bisa menenangkan mereka, namun justru itu membunuh secara perlahan

6. Kekurangan arti hidup
Jika kita merasa kekurangan makna diri, itu sudah berbahaya. Penelitian pada 1200 orang lanjut usia membuktikan bahwa mereka yang tidak menderita gangguan jiwa adalah mereka yang punya tujuan hidup tinggi. “Orang dengan pemahaman tujuan hidup tinggi akan melakukan hal-hal masuk akan bagi hidupnya, dan perilakunya cukup sehat,” jelas peneliti Patricia Boyle dari Rush Alzheimer’s Disease Center di Chicago.

7. Sinis
Bersikap sinis, curiga, tidak percaya orang lain, adalah karakter yang bisa meningkatkan penyakit jantung. Studi yang dilakukan pada 300 veteran perang Vietnam menyatakan bahwa mereka yang memiliki rasa was-was dan tak percaya pada sekitar berpotensi 25% lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Mengapa Harus Membunuh. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cjmankeren.blogspot.com/2010/07/mengapa-harus-membunuh.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Jerry - Minggu, 25 Juli 2010
Comments
0 Comments

Belum ada komentar untuk "Mengapa Harus Membunuh"

Posting Komentar